Pages

Tuesday, March 26, 2019

4 Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Kerusakan pada Gigi Bayi (Bagian 2)

4 Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Kerusakan pada Gigi Bayi (Bagian 2)

GGigi bayi sering kali diabaikan atau tidak dirawat dengan baik dan benar oleh orang tua. (Depositphotos)

TABLOIDBINTANG.COM - Gigi bayi sering kali diabaikan atau tidak dirawat dengan baik dan benar oleh orang tua. Padahal sama seperti gigi orang dewasa, gigi bayi juga bisa mengalami pembusukan dan berlubang. Dan jangan abaikan jika gigi yang berlubang adalah gigi susu. Dokter Trista Onesti, DDS, dari klinik gigi Cleveland di Ohio, Amerika Serikat, anak-anak yang mengalami lubang di gigi susunya kemungkinan besar juga mengalaminya pada gigi permanen. Sebab, lubang pada gigi bayi biasanya disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan buruk yang terus berlangsung meski gigi anak sudah berganti menjadi gigi permanen. Apa saja kebiasaan buruk yang menjadi biang keladi dari munculnya lubang di gigi?

3. Kebiasaan Menyikat Gigi yang Terlambat dan Tidak Tepat Waktu

Orang tua juga kerap menyepelekan kebersihan gigi bayi sehingga tidak membiasakan sikat gigi sedini mungkin. Bahkan banyak anak yang hingga usia balita masih tidak terbiasa menyikat gigi. Kapan bayi harus mulai dibiasakan menyikat gigi? Ketika giginya mulai tumbuh. Untuk gigi awal bayi yang baru tumbuh, Anda bisa membersihkannya hanya dengan menggunakan sikat gigi kecil berbulu halus dengan sedikit pasta gigi khusus bayi.

(Depositphotos)

(Depositphotos)

Kandungan fluoride pada pasta gigi akan membantu memperkuat enamel pada gigi sehingga mampu menahan pembusukan. Namun jika jumlahnya terlalu banyak maka fluoride bisa menumpuk dan membentuk lapisan putih pada gigi yang disebut fluorosis. Asosiasi gigi Amerika merekomendasikan jumlah odol sebesar butiran beras untuk menyikat gigi bayi hingga berusia tiga tahun dan sikatlah gigi dengan lembut.

Lantas bagaimana jika bayi belum bisa berkumur untuk membersihkan sisa pasta gigi di mulut? “Ketika anak atau bayi belum bisa berkumur, jika Anda menggunakan pasta gigi berfluoride, Anda bisa membersihkan sisa pasta gigi dengan sepotong kain basah,” saran Trista Onesti. Selain itu, lakukan kebiasaan menyikat gigi di waktu yang tepat, yakni sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.

4. Ke Dokter Gigi Hanya Ketika Sakit Gigi

Banyak orang tua yang baru membawa anaknya untuk pertama kali ke dokter gigi ketika anak mengalami masalah gigi, misalnya sakit gigi akibat bengkak atau gigi berlubang. Padahal, memeriksakan gigi anak ke dokter sudah harus dilakukan sedini mungkin. Kapan anak harus dibawa ke dokter gigi untuk pertama kali? “Anak-anak harus mulai mengunjungi dokter gigi pada ulang tahun pertama mereka, atau enam bulan sejak gigi pertama mereka muncul,” kata Trista Onesti. Setelah itu, kunjungan ke dokter gigi harus terus dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali, bukan ketika gigi anak bermasalah saja.

(riz/bin)

Rekomendasi

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/2WqBxWk
March 26, 2019 at 10:30PM from Berita Gosip Terbaru Hari ini, Kabar Artis Terkini - Tabloidbintang.com https://ift.tt/2WqBxWk
via IFTTT

No comments:

Post a Comment