Pages

Wednesday, January 22, 2020

Video Porno Sebaiknya Tak Dijadikan sebagai Referensi Gaya Bercinta

Video Porno Sebaiknya Tak Dijadikan sebagai Referensi Gaya Bercinta

Pasangan tidak disarankan mencari referensi seksual dengan menonton video porno. (Depositphotos)

TABLOIDBINTANG.COM - Kegiatan bercinta wajib dinikmati kedua belah pihak. Soal frekuensi, bercinta setiap hari masih dianggap suatu hal yang wajar, terutama bagi para pasangan yang baru menikah. Usia yang masih produktif dan hormon yang masih stabil menjadi faktor yang berpengaruh.  

Lantas, kapan frekuensi bercinta dianggap tidak wajar atau sudah berlebihan? Menurut psikolog Jovita Ferliana, ketika salah satu pihak mengajak bercinta di saat pasangannya sudah tidak ingin melakukannya lagi.  "Frekuensi hubungan seksual tidak akan dikatakan berlebihan selama kedua belah pihak menginginkan frekuensi yang sama," tegasnya. 

(Depositphotos)

(Depositphotos)

Setelah frekuensi bercinta "disepakati", diharapkan hubungan seksual yang dijalani bisa menyenangkan kedua belah pihak. Salah satunya adalah dengan mencari referensi gaya bercinta dan terbuka tentang fantasi seksual dengan pasangan. 

Jovita menyarankan agar para pasangan tidak mencari referensi seksual dengan menonton video porno. "Karena nantinya fantasi seksual yang tercipta justru dengan karakter dalam video tersebut," ungkapnya. 

Menonton video porno boleh dilakukan asalkan dilakukan hanya sesekali dan menontonya bersama pasangan. Alternatif video porno, bisa dengan mencari bacaan referensi yang edukatif atau konsultasi dengan seksolog. 

(yuri)

Rekomendasi

Let's block ads! (Why?)


https://ift.tt/37iHGcN
January 23, 2020 at 07:30AM from Berita Gosip Terbaru Hari ini, Kabar Artis Terkini - Tabloidbintang.com https://ift.tt/37iHGcN
via IFTTT

No comments:

Post a Comment